Membanggakan! Kopling Menjadi Sarana Sosialisasi Pelajar Pancasila oleh Agen Kemendikbud Ristek RI

 


Kopling - Generasi Z dengan kemudahan mengakses segala hal secara digital, seakan menjadikan dunia berada di genggaman. Beragam informasi dengan mudahnya bisa diakses oleh semua orang. Gadjet berubah menjadi kebutuhan, tidak hanya sebagai hiburan, melainkan erat kaitannya dengan pendidikan. Siapa pun tidak bisa mengontrol secara maksimal, melainkan pedoman yang harus ditanamkan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI melalui Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi-nya sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 menyebutkan bahwa Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetisi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang memiliki 6 pilar utama.

Untuk mensosialisasikan Profil Pelajar Pancasila tersebut, Kemendikbud memiliki 109 Agen Penguatan Karakter Kemendikbud yang tersebar di seluruh Indonesia. Sementara di Jawa Timur memiliki 17 Agen Penguatan Karakter Kemendikbud.

Sosialisasi itu bertujuan untuk mengenalkan Profil Pelajar Pancasila yang diselenggarakan di sekolah-sekolah, komunitas, serta masyarakat pada umumnya.

Komunitas Pegiat Literasi Nganjuk (Kopling) terpilih menjadi sarana sosialisasi oleh Wahyu Kris, S.Pd, M. M. yang merupakan salah satu Agen Penguatan Karakter Kemendikbud Ristek RI sekaligus Kepala Sekolah SMK Pamerdi  Kabupaten Malang. Melalui seminar online di Komunitas Kopling yang bertajuk Menulis Sastra Menjadi Generasi Pancasila yang diselenggarakan pada Kamis (08/07/2021)

Bukan tanpa alasan Agen memilih Kopling sebagai sarana sosialisasi. Komunitas yang beranggotakan pencinta sastra merupakan bentuk penerapan Profil Pelajar Pancasila. Melalui sastra, penulis bisa menunjukkan pilar-pilar yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila.

“Nganjuk kota kecil tetapi masyarakatnya sangat perlu untuk Profil Pelajar Pancasila, apalagi saya mendengar pesertanya Kopling ini adalah anak-anak SMA yang kebanyakan masih sekolah, justru ini kesempatan yang sangat baik,” ungkap Wahyu Kris, “karena sastra punya potensi yang sangat besar untuk memperkenalkan Profil Pelajar Pancasila,” lanjutnya.

Terbukti, naskah anak-anak Kopling yang diamati oleh Wahyu Kris sudah menunjukkan 6 pilar utama dalam Profil Pelajar Pancasila.

Enam pilar tersebut adalah

  •  Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME yang meliputi sikap akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.
  •  Kreatif yaitu mampu menghasilkan sesuatu yang orisinil, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.
  • Mandiri yaitu kesadaran diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
  • Berbhinekaan Global adalah mempertahankan budaya luhur, lokalitas, dan identitas.
  • Bergotong Royong meliputi kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
  • Bernalar Kritis yaitu membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganilis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkan.

Wahyu Kris mengatakan bahwa di dalam Kopling terdapat nila-nilai Pancasila dilihat dari dua sisi yaitu sisi komunitas dan sisi karya-karyanya. Enam pilar tersebut telah tercermin dalam sebuah wadah sastra yang dikenal dengan sebutan Kopling ini.

Dapat disimpulkan bahwa Komunitas Pegiat Literasi Nganjuk (Kopling) melalui karya yang beragam jenisnya memiliki potensi yang kuat untuk menerapkan pilar-pilar Pelajar Pancasila dan memiliki andil untuk mensosialisasikannya kepada masyarakat di seluruh Indonesia. (*Vyda)

Posting Komentar untuk "Membanggakan! Kopling Menjadi Sarana Sosialisasi Pelajar Pancasila oleh Agen Kemendikbud Ristek RI"