Dari Hobi Menjadi Pundi-pundi


 

Kopling- Isu pandemi masih belum tergeser oleh berbagai berita yang berkembang di masyarakat. Seiring liburnya sekolah karena pandemi, para remaja sering memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang positif. Dari rasa kebosanan menjadikan waktu mengembangkan hobi yang menghasilkan.

 

Beberapa remaja memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mengembangkan hobi menjadi pundi-pundi. Sebut saja Netri. Dari kegemarannya di dunia masak memasak, ia memasarkan sendiri hasilnya lewat story Whatsapp. Alhasil, tampilan yang menarik dan rasa yang unik menggoda para pencinta kuliner menambatkan pilihan pada kudapan olahan gadis cantik yang masih menikmati kuliah secara daring itu. Dimsum ayam udang, salad buah, pentol tahu, jasuke, dan masih banyak lagi.

 

Setiap hari Netri membagikan status ke story, dan bersedia melayani pesan antar dengan sepeda motor. Beberapa pelanggan yang repeat order merasa suka dan cocok dengan masakannya, termasuk saya yang doyan jajan he he. Setiap hari ia menjadwalkan rute hantaran sehingga tidak terlalu lelah bolak balik menuju rute yang berbeda. Setiap hari pula, tanpa lelah ia menjemput rejeki dari pintu ke pintu.

 

Target customer sendiri cukup dari kerabat, sahabat, dan tetangga sekitar. Lalu berkembang secara perlahan hingga orderan terus meningkat. Omsetnya cukup lumayan, bisa mencapai Rp200.000,00 dalam sehari, bahkan lebih. Namun, memulai dari hal kecil bukanlah hal mudah. Dia harus bangun pagi untuk mempersiapkan bahan, bumbu dan lain sebagainya. Mengolah sendiri, hingga proses selesai sampai titik akhir. Lanjut lagi dengan packing, dan mengantar sendiri pesanan sampai ke tangan pelanggan.

Sebuah hobi menjadi pundi-pundi. Sebuah peluang yang menggembirakan untuk sekedar menyulap kejenuhan menjadi sebuah kegiatan yang menghasilkan.

 

Begitulah harusnya generasi muda. Tetap semangat dan menginspirasi. Tunjukkan kemandirian, lawan kejenuhan akibat pandemi. (*Dian Hariani/2021)

Posting Komentar untuk "Dari Hobi Menjadi Pundi-pundi"